Sinyal Makin Kuat: Dwitunggal Mega-Jokowi Sepakat Usung Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo memang tidak mendapatkan perlakuan istimewa di acara HUT ke-50 PDI Perjuangan. Tampak dari posisi duduknya dan tidak mendapatkan nasi tumpeng. Namun, sinyal untuk Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024 PDI Perjuangan justeru semakin menguat.

topmetro.news – Ganjar Pranowo memang tidak mendapatkan perlakuan istimewa di acara HUT ke-50 PDI Perjuangan. Tampak dari posisi duduknya dan tidak mendapatkan nasi tumpeng. Namun, sinyal untuk Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024 PDI Perjuangan justeru semakin menguat.

Dalam Perayaan HUT itu, Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terlihat sangat enjoy. Termasuk saat berpidato lebih dari satu jam, yang di antaranya menyampaikan responnya terkait calon presiden.

Ada beberapa poin penting dalam pidato Megawati itu. Di antaranya ancaman pemecatan bagi kader yang tidak taat aturan. Pernyataan ini pun sudah ia sampaikan berulang kali dalam acara partai, baik terbuka maupun tertutup. Ia menjelaskan bahwa aturan partai harus masuk ke dalam hati dan pikiran, sehingga selaras dalam sikap.

Megawati juga minta kader untuk blusukan. Pada poin ini, ia minta para kader meneladani Presiden Jokowi saat melakukan blusukan. Megawati meyakini cara ini sangat efektif untuk memahami dan mengerti tentang rakyat. Sekaligus menghimpun dan menggaet dukungan masyarakat ke PDI Perjuangan.

Putri Proklamator ini juga mempersilahkan kader yang hanya ingin berkuasa untuk mundur. Pernyataan ini berlaku untuk semua kader, agar memiliki kepekaan terhadap kaum marhaen, seperti rakyat miskin, gelandangan.

Selanjutnya Mega menegaskan, bahwa Kongres PDI Perjuangan, sebagai institusi tertinggi dalam pengambilan keputusan partai, telah memberikan ‘hak prerogatif’ kepadanya dalam memutuskan capres.

Ia juga menyampaikan penegasan sikap PDI Perjuangan tentang jabatan presiden dua periode. Pernyataan ini sebagai komitmen PDI Perjuangan terhadap konstitusi. Sekaligus sebagai ajakan kepada semua pihak untuk patuh dan taat terhadap Pancasila dan UUD 1945.

Pada kesempatan itu, Megawati menyindir partai lain atas deklarasi capres dari kader PDI Perjuangan. Kemudian Mega juga meminta agar kader perempuan PDI Perjuangan harus siap memimpin.

Hal penting lain yang Mega sampaikan adalah, bahwa capres PDI Perjuangan 2024 adalah dari kader sendiri.

Pemersatu Bangsa

Sementara Presiden Joko Widodo dalam pidatonya menyampaikan, bahwa PDI Perjuangan adalah partai yang menjadi kekuatan pemersatu bangsa di tengah kebhinekaan. Partai yang konsisten menjaga empat pilar kebangsaan, NKRI, Pancasila, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika.

Jokowo mengajak untuk mengingat Bung Karno yang menolak ketergantungan pada imperialisme. Juga untuk memperluas kerjasama yang sederajat dan saling menguntungkan. Tidak didikte dan menggantungkan diri ke negara manapun, alias berdikari.

Jokowi juga mengajak untuk tidak mundur. Tidak takut terhadap negara mana pun, karena kekayaan alam ada di Indonesia. Seluruh kekayaan alam yang harus sepenuhnya untuk Rakyat Indonesia.

Pada kesempatan itu, Jokowi mejelaskan bahwa pemindahan ibukota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara adalah sebagai perwujudan gagasan Bung Karno.

Selanjutnya Joko Widodo mengapresiasi pidato Mega terkait capres adalah kader PDI Perjuangan. Ia mengapresiasi cara Megawati memutuskan capres yang betul-betul sangat hati-hati. “Betul-betul tenang dan tidak grasa-grusu seperti yang lain,” katanya.

Neo Dwitunggal

Terkait pidato kedua tokoh yang dalam pandangan Kongres Rakyat Nasional (KORNAS) merupakan ‘Neo Dwitunggal’, maka Sutrisno Pangaribuan
(Presidium Kongres Rakyat Nasional) meyakini bahwa PDI Perjuangan hanya akan mengajukan capres, bukan cawapres, Dan tentunya merupakan kader PDI Perjuangan.

Kemudian, lanjutnya, capres PDI Perjuangan adalah kader yang memahami dan melaksanakan ajaran Bung Karno. Serta mampu mengadaptasikannya dalam perkembangan zaman.

Capres PDI Perjuangan, kata Sutrisno, adalah pemimpin yang sering blusukan, sering turun melihat rakyat. “Maka capres PDI Perjuangan dipastikan kader yang memiliki pengalaman pernah atau sedang menjadi kepala daerah,” katanya.

Selain itu, capres PDI Perjuangan harus memiliki kapasitas, kualitas yang sama bahkan melebihi Joko Widodo. Sehingga mampu melanjutkan program dan meningkatkan capaian Pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Lalu, pernyataan bahwa capres PDI Perjuangan tidak boleh dideklarasikan partai lain sebelum dideklarasikan PDI Perjuangan, adalah menyangkut etika partai politik. Sementara satu-satunya kader PDI Perjuangan yang dideklarasikan partai lain adalah Ganjar Pranowo.

“Sehingga meskipun belum diumumkan, capres PDI Perjuangan 2024 sudah diputuskan dan ditetapkan dan akan diumumkan pada waktu yang tepat,” tutup Sutrisno Pangaribuan.

reporter | Jeremi Taran

Related posts

Leave a Comment